PRINSIP – PRINSIP PEMBELAJARAN

Prinsip dikatakan juga landasan. Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif, maka pelaksanaan proses pembelajaran harus memenuhi prinsip – prinsip berikut ini :

1.   Pembelajaran berfokus pada peserta didik, artinya orientasi pembelajaran terfokus pada peserta didik.

Peserta didik menjadi subjek pembelajaran, dan kecepatan belajar peserta didik yang tidak sama perlu diperhatikan.

2.      Menyenangkan.

Peserta didik merasa aman, nyaman, betah dan asyik mengikuti pembelajaran.

3.      Interaktif.

Adanya hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik, dan antar peserta didik.

4.    Prinsip motivasi yaitu dalam belajar diperlukan motivasi – motivasi yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar. Dengan prinsip ini guru harus berperan sebagai motivator peserta didik dalam belajar.

5.      Mengembangkan kreativitas, dan kemandirian peserta didik.

Proses pembelajaran harus dapat memberikan ruang yang cukup bagi perkembangan kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.

6.  Pembelajaran terpadu, maksudnya pengolahan pembelajaran dilakukan secara integratif. Semua tujuan pembelajaran berupa kemampuan dasar yang ingin dicapai bermuara pada satu tujuan akhir, yaitu mencapai kemampuan dasar lulusan.

7.      Memberikan penguatan dan umpan balik.

Dalam situasi tertentu, guru memberikan pujian atau memperbaiki respon peserta didik. Namun tetap menjaga suasana agar peserta didik berani untuk berpendapat.

8.      Prinsip perbedaan individu.

Prinsip perbedaan individu yaitu setiap peserta didik memiliki perbedaan – perbedaan dalam berbagai hal seperti watak, intelegensi, latar belakang keluarga, ekonomi, sosial dan lain – lain. Dengan demikian dalam kegiatan pembelajaran, guru dituntut memperhitungkan perbedaan – perbedaan itu. Guru meberikan pengayaan bagi peserta didik yang berkemampuan lebih dan remedial bagi peserta didik yang berkemampuan kurang atau mengalami kesulitan dalam belajar.

9.      Prinsip pemecahan masalah.

Prinsip pemecahan masalah yaitu dalam belajar peserta didik perlu dihadapkan pada situasi – situasi bermasalah dan guru membimbing peserta didik untuk memecahkannya.

10.   Memanfaatkan aneka sumber belajar.

Guru menggunakan berbagai sumber belajar yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan.

11.   Memberikan keteladanan.

Guru memberikan keteladanan dalam bersikap, bertindak dan bertutur kata baik di dalam maupun diluar kelas.

12.   Mengembangkan kecakapan hidup.

Tumbuhnya kompetensi peserta didik dalam memecahkan atau menyelesaikan masalah kehidupan sehari – hari, termasuk berkomunikasi dengan baik dan efektif, baik lisan maupun tulisan, mencari informasi dan berargumentasi secara logis.

13.   Prinsip belajar sambil mengalami.

Maksud dari prinsip belajar sambil mengalami yaitu dalam mempelajari sesuatu yang positif, dan yang berhubungan dengan keterampilan, haruslah melalui pengalaman langsung.

14.   Menumbuhkan budaya akademis, nilai – nilai kehidupan dan pluralisme.

Terbangunnya suasana hubungan peserta didik dan guru yang saling menerima, menghargai, akrab, terbuka, hangat, dan penuh empati, tanpa membedakan latar belakang dan status ekonomi sosial.

15.   Mengembangkan kerja sama dan kompetisi untuk mencapai prestasi.

Guru mengembangkan kemampuan bekerjasama melalui kerja kelompok, dan kemampuan berkompetisi melalui kerja individu untuk memperoleh hasil optimal bukan untuk saling menjatuhkan.

16.   Belajar tuntas (Mastery Learning).

Belajar tuntas adalah pembelajaran mengacu pada ketuntasan belajar kemapuan dasar melalui pemecahan masalah. Setiap individu dan kelompok harus menuntaskan satu kemampuan dasar, kemudian dapat melanjutkan pada kemampuan dasar berikutnya.

Sumber :

Dr. M. Sobary Sutikno.(2014). “Metode dan Model – Model Pembelajaran”. Holistika. Lombok.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PEMBELAJARAN

CIRI – CIRI PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI