Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

PRINSIP – PRINSIP PEMBELAJARAN

Prinsip dikatakan juga landasan. Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif, maka pelaksanaan proses pembelajaran harus memenuhi prinsip – prinsip berikut ini : 1.     Pembelajaran berfokus pada peserta didik , artinya orientasi pembelajaran terfokus pada peserta didik. Peserta didik menjadi subjek pembelajaran, dan kecepatan belajar peserta didik yang tidak sama perlu diperhatikan. 2.       Menyenangkan. Peserta didik merasa aman, nyaman, betah dan asyik mengikuti pembelajaran. 3.       Interaktif. Adanya hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik, dan antar peserta didik. 4.      Prinsip motivasi yaitu dalam belajar diperlukan motivasi – motivasi yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar. Dengan prinsip ini guru harus berperan sebagai motivator peserta didik dalam belajar. 5.       Mengembangkan kreativitas, dan kemandirian peserta d...

PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN

  Mukhtar dan Martinis Yamin dalam M. Sobry Sutikno (2007) menjelaskan bahwa untuk mewujudkan pembelajaran yang berhasil (efektif), seorang guru harus melaksanakan beberapa peran, sebagai berikut : 1.   Guru sebagai model. Anak dan remaja berkembang ke arah idealisme dan kritis. Mereka membutuhkan guru sebagai model yang dapat dicontoh dan dijadikan teladan. Karena itu guru harus memiliki kelebihan baik pengetahuan, keterampilan maupun kepribadian. Kelebihan ini tampak dalam disiplin pribadi yang tinggi dalam bidang – bidang intelektual, emosional, kebiasaan – kebiasaan yang sehat, sikap yang demokratis, terbaik dan sebagainya. Dalam menjalankan peran ini guru harus senantiasa keterlibatan secara emosional dan intelektual dengan anak – anak. Guru harus senantiasa berusaha memberikan bimbingan, menciptakan iklim kelas yang menyenangkan dan menggairahkan anak untuk belajar, menyediakan kesempatan dimana anak terlibat dalam perencanaan bersama dengan guru dan memungkinkan sec...

KONSEP PEMBELARAN IGNACIO

  KONSEP PEMBELARAN IGNACIO “ Bila seorang anak tidak bisa belajar dari cara kita mengajarkan sesuatu kepadanya, mungkin kitalah yang harus mengubah cara mengajar kita agar sesuai dengan cara belajar mereka “. -Ignacio’Nacho’ Estrada-. Sumber : Dr. M. Sobary Sutikno.(2014). “ Metode dan Model – Model Pembelajaran ”. Holistika. Lombok.

ISTILAH PEMBELAJARAN

  Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata ‘instruction’ . menurut Gagne, Briggs dan Vager (1992), Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Dalam kamus bahasa Indonesia, pembelajaran menekankan pada proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran dapat diartikan juga sebagai kegiatan yang ditujukan untuk pembelajaran siswa (Dimyati dan Mudjiono,1999). Dalam pengertian lain, pembelajaran adalah usaha – usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber – sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa (Arief, S. Sadiman, et al., 1990). Iskandar, e al.,(1995) mengartikan pembelajaran sebagai upaya untuk pembelajaran siswa. Pembelajaran menurut Winkel (1991) merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian – kejadian eksternal yang berperan terhadap rangkaian kejadian – keja...

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PEMBELAJARAN

  Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran , yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 1.   Faktor internal. Faktor internal adalah faktor – faktor yang berkaitan dengan pribadi guru sebagai pengelola kelas. Guru harus dapat melaksanakan proses pembelajaran, oleh karena itu guru harus memiliki persiapan mental, kesesuaian antara tugas dan tanggung jawab, penguasaan bahan, kondisi fisik prima dan semangat dalam bekerja. 2.   Faktor eksternal. Faktor eksternal adalah kondisi yang timbul atau datang dari luar pribadi guru, antara lain keluarga dan lingkungan pergaulan dimasyarakat. Faktor lingkungan yang dimaksud adalah faktor lingkungan alam, sosial dan lingkungan sekolah.   Sumber : Dr. M. Sobary Sutikno.(2014). “ Metode dan Model – Model Pembelajaran ”. Holistika. Lombok.

CIRI – CIRI PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI

  Ciri – ciri pembelajaran yang dikemukakan oleh Gagne (1975) : 1.           Mengaktifkan motivasi. 2.           Memberitahu tujuan pembelajaran. 3.           Mengarahkan perhatian. 4.           Merangsang ingatan. 5.           Menyediakan bimbingan belajar. 6.           Meningkatkan retensi (kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan yang telah dipelajari). 7.           Melancarkan transfer belajar. 8.           Memperlihatkan penampilan dan memberikan umpan balik. Oemar Hamalik (1999) menjelaskan tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, sebagai berikut : 1.      ...

BAGAIMANA PROSES PEMBELAJARAN SEHARUSNYA DISELENGGARAKAN

Proses pembelajaran seharusnya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif dalam suasana yang menyenangkan, menggairahkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Sumber : Dr. M. Sobary Sutikno.(2014). “ Metode dan Model – Model Pembelajaran ”. Holistika. Lombok.  

ASPEK SISTEM PEMBELAJARAN MENURUT LINDGREN

Menurut Lindgren (1976), fokus sistem pembelajaran mencakup tiga aspek, yaitu : 1.   Siswa/peserta didik. Siswa /peserta didik merupakan faktor yang paling penting sebab tanpa peserta didik tidak akan ada proses belajar. 2.   Proses Belajar. Proses belajar adalah apa saja yang dihayati peserta didik apabila mereka belajar. Bukan apa yang harus dilakukan guru untuk membelajarkan materi pelajaran, melainkan apa yang akan dilakukan peserta didik untuk mempelajarinya. 3.   Situasi Belajar. Situasi belajar adalah lingkungan tempat terjadinya proses belajar dan semua faktor yang mempengaruhi peserta didik atau proses belajar seperti guru, kelas dan interaksi didalamnya.   Sumber : Dr. M. Sobary Sutikno.(2014). “ Metode dan Model – Model Pembelajaran ”. Holistika. Lombok.    

TEKNOLOGI

Mendengar kata Teknologi , pada benak seseorang pasti terpikir benda – benda seperti Komputer, Pemutar MP3 dan pesawat ulang alik. Kata teknologi selalu memiliki berbagai penafsiran, mulai dari peranti keras hingga cara yang sistematis dalam menyelesaikan masalah. Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani Technologia . Terdiri dari dua kata yaitu Techne yang artinya kemampuan dan Logia yang artinya ungkapan. Sumber : Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther dan James D. Russel.(2011). Intructional Technology and Media for Learning . Pearson Education. Inc.  

RANGKAIAN KESATUAN KONKRETE-ABSTRAK

  Kegiatan pengajaran berlangsung disepanjang kontinum dari pengalaman konkret dan nyata hingga pengalaman yang sangat abstrak. Di bawah ini disediakan tabel rangkuman kesatuan konkret-abstrak diadaptasi dari Dale’s Cone Experience (Dale,1996). Pengalaman Konkret Pengalaman Abstrak Keterlibatan sebenarnya, Simulasi dari pemain peran Demonstrasi, Tampilan video visual audio teks. Partisipasi Observasi (mendengar dan membaca) Aktif Pasif   Seorang guru memberikan pengajaran pada siswa alangkah baiknya melalui tahapan nyata ke abstrak, sebagaimana yang diusulkan oleh Edgar Dale (1969) dalam tulisannya Cone of Experience mengusulkan agar kita memulai pemelajaran sebagai peserta dalam pengalaman aktual, kemudian berpindah ke pemelajar sebagai pengamat kejadian yang disajikan melalui perantara dan akhirnya ke pemelajar yang mengamati simbol yang mewakili sebuah kejadian. ...

MULTIMEDIA

Multimedia berasal dari kata multi dan media. Multi berasal dari bahasa Latin yaitu nouns yang berarti banyak atau bermacam – macam. Sedangkan kata media yaitu medium yang berarti perantara atau sesuatu yang dipakai untuk menghantarkan, menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electoronic Dictionary (1991) diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. Berdasarkan itu multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor dan bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain – lain yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan atau menghantarkan pesan kepada publik. Menurut Rosch (1996) multimedia adalah suatu kombinasi data atau media untuk menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih menarik. Gayeski (1993) mendefiniskan multimedia sebagai kumpulan media berbasis komputer dan sistem komunika...

MEDIA

Media bentuk jamak dari perantara (medium), merupakan saran komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (antara). Istilah ini merujuk pada apa saja yang yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Enam kategori dasar media adalah teks, audio, visual, video, perekayasa ( manipulative ) benda – benda dan orang – orang. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar. Sumber : Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther dan James D. Russel.(2011). Intructional Technology and Media for Learning . Pearson Education. Inc.

JENIS – JENIS BELAJAR

Empat ranah utama belajar diantaranya kognitif, afektif, motorik dan interpersonal. RANAH KOGNITIF Dalam ranah kognitif, belajar menggunakan serangkaian kemampuan intelektual yang dapat dikelompokan menjadi informasi verbal/visual atau keterampilan intelektual. Belajar verbal/visual biasanya melibatkan pengingatan, atau pengingatan kembali fakta atau informasi. Contohnya menyebutkan tulang tangan manusia, melabelkan bagian – bagian ucapan dalam sebuah kalimat, menemukan contoh – contoh bentuk dasar dalam sebuah gambar, atau menyebutkan waktu – waktu penting pertempuran utama Perang Saudara. Keterampilan intelektual, disisi lain, membutuhkan penerapan berpikir kritis dan manifulasi informasi. Sebagai misal, menyebutkan alih – alih tulang – tulang, para siswa akan membandingkan dan membedakan fungsi – fungsi tulang dikedua tangan hingga tulang yang menutupi organ – organ dalam. Atau alih – alih sekedar menemukan bentuk – bentuk dasar, para siswa akan mengembangkan gagasan yang ak...

FORMAT MEDIA DAN BAHAN – BAHAN PENGAJARAN

FORMAT MEDIA DAN BAHAN – BAHAN PENGAJARAN FORMAT MEDIA Format media adalah bentuk fisik yang didalamnya pesan disertakan, dan ditampilkan. Format media mencakup papan tulis penanda ( visual dan teks ), slide powepoint (teks dan visual), CD (suara dan musik), DVD (video), dan multimedia komputer (audio, teks dan video). BAHAN – BAHAN PENGAJARAN Bahan – bahan pengajaran adalah benda – benda spesifik yang digunakan dalam sebuah pelajaran yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Sebagai contoh, untuk belajar sebuah program peranti lunak komputer dimungkinkan berulang kali melihat persentasi soal – soal praktis tentang perangkat lunak tersebut, dan membuat tanggapan terhadap soal tersebut dan menerima umpan balik. Soal dan umpan balik matematika spesifik yang dirasakan oleh para siswa diperanti lunak itu merupakan bahan – bahan pengajaran. Tabel contoh format media dan bahan – bahan pengajaran. MEDIA FORMAT MEDIA BAHAN – BAHAN PENGAJARAN ...

BELAJAR

  Belajar (Learning) didefinisikan sebagai “ Perubahan terus menerus dalam kemampuan yang berasal dari pengalaman pemelajar dan interaksi pemelajar dengan dunia”. (Driscoll, 2000 halaman 11). Sebagian dari kita tidak belajar dengan cara diberitahu, tetapi dengan berbuat. John Dewey (1916) mengajukan gagasan ini hampir seabad yang lalu. Saat ini pengalaman belajar dapat aktual atau virtual, dan dapat berlangsung dengan atau tanpa teknologi. Belajar merupakan pengembangan pengetahuan, keterampilan atau sikap yang baru ketika seseorang berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Lingkungan belajar diarahkan oleh guru dan mencakup fasilitas fisik, suasana akademik dan emosional, serta teknologi pengajaran. Dibawah ini diberikan tabel uraian tentang pengajaran dan belajar. PENGAJARAN BELAJAR Fokus guru Fokus siswa Guru sebagai penyaji Guru sebagai pembuat, pengarah dan koordinator belajar. Info...